TEMPO.CO, Jakarta - AirNav Indonesia mengupayakan penerbangan domestik dapat terbang dengan efisien dengan mengatur ketinggian yang paling sesuai dengan pesawat. Tujuannya agar menghemat penggunaan bahan bakar selama pandemi Covid-19.
Manajer Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia Yohanes Sirait mengatakan saat ini penerbangan domestik lebih bertahan dibandingkan dengan penerbangan internasional dengan tingkat permintaan tinggi untuk transportasi antarpulau.
“Namun, saat ini memang pergerakan yang ada belum sepadat seperti pada masa normal, sehingga supaya penerbangan domestik dapat terbang dengan optimal, AirNav mengatur ketinggian yang paling sesuai dengan pesawat sehingga penggunaan fuel maskapai lebih efisien,” ungkapnya pada Minggu 27 September 2020.
Penerbangan domestik, lanjutnya, masih berjalan pada kisaran 40 persen hingga 50 persen dari pergerakan normal, sedangkan penerbangan internasional dan overflying berada pada kisaran antara 10 persen hingga 20 persen.
Berdasarkan data tersebut, dia menilai penerbangan domestik berpotensi akan lebih cepat pulih dibandingkan dengan internasional. Namun, ini juga harus berbanding lurus dengan penanganan pandemi Covid-19.